Home Nasional Daerah Politik Ekonomi Hukrim Olahraga LifeStyle Peristiwa Pendidikan Internasional Indeks
 
RSUD Sultan Sulaiman Kembali Disorot: Pasien BPJS Meninggal Usai 15 Hari Dirawat, Keluarga Tuding Ada Kelalaian dan Tolak Rujukan
Sabtu, 13-09-2025 - 17:43:32 WIB
TERKAIT:
   
 

Sergai, Sumut, OPSINEWS.COM - Tangis pilu keluarga pecah ketika Imelda Sabatini Sihombing (18), pasien BPJS Kesehatan asal Dusun IV, Desa Gempolan, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), menghembuskan napas terakhir di ruang ICU RSUD Sultan Sulaiman, Jumat (12/9/2025) sekitar pukul 06.00 WIB.

Keluarga korban menuding rumah sakit milik pemerintah daerah ini lalai, tidak sigap, dan tidak transparan dalam memberikan pelayanan. Lebih ironis lagi, meski kondisi Imelda terus memburuk, pihak RSUD menolak permintaan rujukan ke rumah sakit lain yang lebih lengkap fasilitasnya.

Tragedi ini semakin menyayat hati masyarakat Sergai karena hanya berselang beberapa waktu setelah kasus sebelumnya yang juga viral, yakni kematian seorang bayi dalam kandungan yang diduga akibat kelalaian tenaga medis RSUD Sultan Sulaiman.

Dari Sembelit, Berujung Operasi dan Kematian

Ayah korban, Labuan Sihombing, menceritakan awal mula derita yang dialami anaknya. Imelda awalnya hanya mengalami keluhan tidak bisa buang air besar, sehingga keluarga membawanya ke Puskesmas terdekat. Pihak Puskesmas menilai kondisi Imelda sudah darurat dan harus segera dirujuk ke RSUD Sultan Sulaiman.

"Pihak Puskesmas bilang ini sudah emergensi, jadi langsung saja bawa ke RSUD Sultan Sulaiman," ujar Labuan kepada wartawan, Sabtu (13/9/2025).

Setibanya di RSUD, Imelda langsung ditangani di ruang UGD. Setelah pemeriksaan awal dan foto rontgen, ia dipindahkan ke ruang perawatan dan diberikan obat. Beberapa hari kemudian, Imelda mulai bisa buang air besar dan kondisi sempat membaik.

Namun keesokan harinya, keluarga terkejut ketika dokter yang menangani menyebut bahwa Imelda hanya mengalami sembelit. Tidak lama berselang, diagnosis tiba-tiba berubah drastis: Imelda disebut menderita radang usus buntu dan harus segera menjalani operasi pada Senin (1/9/2025).

"Awalnya dokter bilang hanya sembelit. Tiba-tiba berubah jadi usus buntu dan langsung harus operasi. Perubahan yang mendadak ini membuat kami curiga," ungkap Labuan dengan nada penuh kekecewaan.

Permintaan Rujukan Ditolak

Melihat kondisi Imelda yang terus menurun pascaoperasi, keluarga berkali-kali meminta agar ia dirujuk ke rumah sakit lain. Namun, dokter yang menangani, menolak permintaan tersebut.

"Anak saya sendiri yang minta dirujuk. Tapi dokter bilang, 'Di rumah sakit mana pun sama saja, Pak. Penanganannya seperti ini semua'," kata Labuan menirukan ucapan dokter.

Keluarga menilai jawaban tersebut tidak logis, terlebih setelah kondisi Imelda semakin kritis. Penolakan rujukan ini memicu kemarahan keluarga, yang akhirnya merasa tak berdaya menyaksikan putri mereka meregang nyawa.

Keluarga Merasa Dikhianati

Keluarga Imelda menuding pihak RSUD Sultan Sulaiman menutup-nutupi informasi terkait penyakit dan tindakan medis yang dilakukan terhadap putri mereka. Perubahan diagnosis yang mendadak dan pelayanan yang dinilai lamban membuat keluarga semakin yakin ada kelalaian serius.

"Informasi dari awal tidak jelas, simpang siur. Saat kami minta rujukan malah ditolak. Anak kami meninggal begitu saja setelah 15 hari dirawat. Rasanya seperti dikhianati," tegas Labuan dengan suara bergetar.

Rasa kehilangan yang mendalam membuat keluarga korban tidak hanya berduka, tetapi juga geram dan siap membawa kasus ini ke ranah hukum.

"Kami akan tempuh jalur hukum agar ada pertanggungjawaban. Jangan sampai ada keluarga lain yang merasakan pedih seperti kami," tambahnya.

Gelombang Protes Publik: Minta Direktur RSUD Dicopot

Tragedi yang menimpa Imelda memicu kemarahan masyarakat Sergai. Berbagai pihak menuntut Bupati Serdang Bedagai segera turun tangan dan melakukan evaluasi total terhadap RSUD Sultan Sulaiman.

Publik mendesak agar Direktur RSUD dan tenaga medis yang diduga lalai dicopot dari jabatannya dan diberi sanksi tegas bila terbukti bersalah.

"Kalau dibiarkan, kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit ini akan hancur. Jangan sampai ada korban berikutnya," ujar salah seorang tokoh masyarakat.

Catatan Kelam RSUD Sultan Sulaiman

Kasus ini menjadi catatan kelam kedua dalam waktu singkat bagi RSUD Sultan Sulaiman. Sebelumnya, rumah sakit ini juga viral karena dugaan kelalaian yang mengakibatkan seorang bayi meninggal dunia setelah hampir 12 jam tidak mendapatkan penanganan dokter spesialis.

Dua tragedi ini memperkuat persepsi publik bahwa pelayanan kesehatan di RSUD Sultan Sulaiman berada dalam krisis serius, dan membutuhkan pembenahan mendasar.

Keterangan resmi terkait tudingan keluarga korban. Masyarakat kini menunggu langkah tegas pemerintah daerah untuk memastikan agar nyawa pasien tidak kembali terbuang sia-sia hanya karena kelalaian dan buruknya pelayanan medis.  (Mendrova)




 
Berita Lainnya :
  • Perkara Kasus dugaan tindak pidana penganiayaan Resmi di Laporan ke Polresta Pekanbaru
  • Kasih Sayang Tak Terhalang, Satreskrim Polres Sergai Salurkan Tali Asih ke Yayasan Sosial Nurul Jannah
  • Wabup Hendrizal: Pemkab Inhu Tegas Atur ODOL Batu Bara, Dua Pos Pengawasan Segera Berdiri
  • Polres Serdang Bedagai Ungkap Jaringan Kejahatan, Empat Tersangka Diamankan dengan Senjata Api, Sajam, dan Narkotika
  • Ketua DPRD Pelalawan Minta Bank Riau Pangkalan Kerinci Aktif Dengan CSR, Kacab, Sedang Proses
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
    + Indeks Berita +
    01 Perkara Kasus dugaan tindak pidana penganiayaan Resmi di Laporan ke Polresta Pekanbaru
    02 Kasih Sayang Tak Terhalang, Satreskrim Polres Sergai Salurkan Tali Asih ke Yayasan Sosial Nurul Jannah
    03 Wabup Hendrizal: Pemkab Inhu Tegas Atur ODOL Batu Bara, Dua Pos Pengawasan Segera Berdiri
    04 Polres Serdang Bedagai Ungkap Jaringan Kejahatan, Empat Tersangka Diamankan dengan Senjata Api, Sajam, dan Narkotika
    05 Ketua DPRD Pelalawan Minta Bank Riau Pangkalan Kerinci Aktif Dengan CSR, Kacab, Sedang Proses
    06 Danrem 031/WB Pimpin Sertijab Kasiops Kasrem 031/WB
    07 Resmi Dilaporkan ke Polisi, Pemalsuan Data Kependudukan Melibatkan Oknum Pegawai Disdukcapil Payakumbuh
    08 Kapolres Pelalawan Dalam Sorotan Masyarakat: Kasus Kriminalisasi Hingga Berujung Disiksanya Seorang Tahanan
    09 Eks Sekda Balangan Lawan Status Tersangka, Gandeng Eks Pengacara Brigadir Joshua Ajukan Praperadilan
    10 Kasat Narkoba Polres Tebing Tinggi Beri Tali Asih ke Panti Asuhan Selfan, Wujud Kepedulian Sosial
    11 Tokoh Ulama Sergai Soroti Dugaan Kelalaian RSUD Sultan Sulaiman, Desak Pemerintah Bertanggung Jawab
    12 Pasca Dugaan Kelalaian RSUD Sultan Sulaiman yang Viral, DPRD Sergai Gelar RDP, OPD dan BPJS Dinilai Saling Lempar Tanggung Jawab
    13 Operasi Kancil Toba 2025: Polres Sergai Tangkap Pelaku Curas, Sita Motor Hasil Kejahatan
    14 Dugaan Korupsi Smart Board, Kejatisu Periksa Kadisdik Tebing Tinggi, PPK, dan Rekanan
    15 Bayi Meninggal Diduga Akibat Kelalaian, RSUD Sultan Sulaiman Resmi Dilaporkan ke Polda Sumut
    16 Polres Sergai Gencarkan Patroli dan Edukasi Keselamatan Berlalu Lintas
    17 Gudang Jangkos Terbakar di Sergai, Polisi Gerak Cepat Amankan Lokasi dan Lakukan Investigasi
    18 Jaringan Judi Togel Bebas di Pelalawan di duga ada Storan Ke APH, Bos Togel Dikuasai Bermarga Sihombing, APH Pelalawan Dinilai Bungkam
    19 Kapolda Riau diminta Agar Segera Berantas Praktek ILLOG Di Wilayah Polres Kampar
    20 Semoga Sampai ke Telinga Jaksa Agung Yang Anti Terhadap Oknum Jaksa Nakal, Kasus Debt Collector "Mandek" di Kejari Bangkinang
    21 Ketua DPDD GRANAT Riau, Tegaskan Bagi Aph Yang terlibat Narkoba Hukum Mati Biar Ada Efek Jerah Bagi Yang Lain
    22 Sambut HUT TNI ke-80, Kodim 0204/DS Gelar Bhakti Teritorial Prima dan Bagikan Sembako di Tiga Kecamatan
     
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © OPSINEWS.COM | Transformasi untuk Publik