Pimpinan Pondok Pesantren Sri Muslim Mardatillah di duga Cabuli 12 Santri Dan Santriwati di Kota jambi
Rabu, 30-10-2024 - 18:32:46 WIB
JAMBI. OPSINEWS.COM-Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Sri Muslim Mardatillah yang beralamat di Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kotabaru, di duga Cabuli santri dan santriwatinya.
Pelaku yakni, AW (28), ia merupakan pimpinan Ponpes Sri Muslim Mardatillah. Setidaknya ada sebanyak 12 orang korban diantaranya 11 laki-laki dan 1 perempuan selama kurang lebih dalam kurun waktu 2 tahun.
Kasus ini terungkap pada tanggal 1 Mei 2024 sekitar pukul 11.00 WIB, Saat itu santriwati berinisial ZUH (15) menghubungi orang tuanya minta di jemput dikarenakan sakit.
Setelah itu, orang tua korban menjemput korban di Ponpes Sri Muslim Mardatillah. Setibanya di rumah, korban mengalami demam tinggi, sehingga pada tanggal 4 Mei 2024 orang tuanya membawa korban untuk berobat ke Puskesmas.
Dari hasil pengecekan di Puskesmas bahwa korban tersebut diketahui mengalami pelecehan dan disarankan untuk dilakukan pemeriksaan.
Kemudian, pada tanggal 7 Mei 2024 orang tua korban membawa korban ke Rumah Sakit dan hasilnya korban mengalami infeksi pada bagian organ intimnya.
Barulah korban menyampaikan kepada orang tuanya bahwa pada tanggal 23 April 2024 dirinya telah menjadi korban rudapaksa oleh Pimpinan Ponpes Sri Muslim Mardatillah.
Tidak terima anaknya menjadi korban rudapaksa Pimpinan Ponpes Sri Muslim Mardatillah, lantas orang tuanya langsung membuat laporan ke Mapolda Jambi.
Dalam kasus ini ada 12 orang korban diantaranya 11 laki-laki dan 1 perempuan.
Terkait permasalah kompes yang di duga tidak mempunyai izin berdirinya pesantren dan berkelanjutan dalam Permasalahan yang di duga pelecehan seksual terhadap santri dan santriwatinya yang di duga di lakukan Pimpinan kompes sendiri.
Saat awak media komfirmasi kepala dinas DPMPPA Hj Noverintiwi Dewanti ME
Mengatakan klau Satri ada Dua orang mengaku klau Pimpinan pondok pesantren di duga melakukan pencabulan
"Pelaku melancarkan aksinya di kediamannya, di Pondok Pesantren (Ponpes)," katanya, Rabu (30/10/2024).
Yn*
Komentar Anda :