Home Nasional Daerah Politik Ekonomi Hukrim Olahraga LifeStyle Peristiwa Pendidikan Internasional Indeks
 
India Terkendala Minyak Goreng setelah Indonesia menghentikan ekspor serta Perang Ukraina
Selasa, 03-05-2022 - 11:02:12 WIB
Ilsutrasi
TERKAIT:
   
 

OPSINEWS.COM - Indonesia, produsen minyak sawit terbesar di dunia, menghentikan keran ekspor untuk menstabilkan harga di dalam negeri yang meningkat akibat perang di Ukraina dan pandemi Covid.

Minyak goreng adalah bagian integral dalam konsumsi makanan di India. Negara ini adalah konsumen kedua terbesar dunia dan importir terbesar minyak goreng. Sekitar 56% kebutuhan minyak goreng diimpor dari lebih tujuh negara.

Warga India sebagian besar menggunakan minyak goreng dari sawit, kedelai dan bunga matahari. Untuk minyak sawit sendiri, India mengimpor 90% kebutuhan dari Indonesia dan Malaysia. Sekitar setengahnya berasal dari Indonesia saja.

Sementara setengah dari kebutuhan minyak goreng dari bunga matahari berasal dari Rusia dan Ukraina, yang terdiri dari 80% ekspor global.

Perang di Ukraina akan mengurangi 25% pasokan minyak goreng dari bunga matahari dalam tahun fiskal ke depan, menurut satu laporan. Cadangan minyak sawit di Malaysia, produsen terbesar kedua dunia, juga ketat.

Tahun ini, India akan menghabiskan sekitar US$20 miliar untuk impor minyak goreng, dua kali lipat dibandingkan dua tahun lalu.

"Tak ada negara yang sangat tergantung pada pada impor. Kami sangat berdarah sekarang. Ini krisis besar. Kami perlu belajar dari krisis ini untuk mengurangi ketergantungan pada impor," kata BV Mehta, direktur Solvent Extractors Association, asosiasi perdagangan minyak goreng.

ndia mengurangi tarif minyak goreng untuk meredam harga. Namun melonjaknya harga sejak 2020 dan terganggunya pasokan karena perang di Ukraina, memperparah kondisi.

Kenaikan harga minyak sawit global mencapai 300% dalam dua tahun terakhir, jenis minyak yang lebih disukai rumah tangga, hotel, restoran dan industri roti di India.

Tidak mengejutkan, harga minyak goreng naik lebih dari 20%, kurang dari satu bulan. Sejumlah laporan menyebutkan, warga menumpuk pasokan.

Sebagian besar makanan jalanan India adalah gorengan. Selain nasi, gandum dan garam, minyak goreng adalah seperti layaknya makanan pokok bagi kelompok paling miskin di India.

"Naiknya harga minyak goreng jelas sangat mengganggu," kata Sudhanshu Pandey, pejabat tinggi India yang menangani pasokan pangan.

Kenaikan harga minyak goreng juga memicu inflasi makanan yang mencapai 7,68%, kenaikan tertinggi dalam 16 bulan.

Di Yang, ekonom di Badan Pangan dan Pertanian PBB, UNFAO, mengatakan bila harga terus naik dengan tingkatan seperti sekarang, India mungkin perlu mematok pembagian karena "hampir tak ada alternatif lain untuk mengatasi kekurangan impor dalam jangka pendek."

Salah satu cara mengatasi kekurangan adalah dengan adanya panen kedelai tahun ini.

"Produksi domestik yang meningkat berarti India masih belum merasakan dampak inflasi global secara penuh karena harga dalam negeri minyak goreng hampir setengah kenaikan harga global," kata Pandey.

"Namun pada akhirnya kami harus dapat mencukupi kebutuhan sendiri dan ini bisa terjadi bila para petani beralih ke tanaman biji-bijian yang menghasilkan minyak bila mereka mendapat tawaran harga yang lebih menjanjikan.

Salah satu rencana adalah mengembangkan perkebunan sawit. Di satu sisi, rencana ini tampak bagus, panen yang cukup efisien dengan hasil minyak lebih banyak dibandingkan kedelai. Minyak sawit juga lebih banyak kegunaannya dan dapat diterapkan untuk konsumsi publik dan industri.

Namun tanaman sawit juga memerlukan banyak air dan perkebunan baru akan memerlukan penebangan lahan hutan yang sangat luas. Pemerintah India telah mengajukan usulan sepertiga perkebunan sawit baru di kawasan berbukit di timur laut India.

Tetapi usulan ini memicu protes para pegiat lingkungan yang mengangkat contoh Indonesia dan Malaysia yang keberhasilannya mengorbankan hutan tropis.

Minyak kelapa dan minyak wijen

Pandey mengatakan rencana pemerintah untuk meningkatkan produksi minyak sawit India sebanyak tiga kali lipat, saat ini baru mencapai 2,7%. Saat ini, kata Pandey, India mencoba ke minyak goreng "alternatif yang lebih murah."

Biasanya, orang India masak dengan minyak beraroma seperti minyak kelapa dan minyak wijen, tergantung dari asal negara bagian mereka. Penggunaan minyak sawit dan bunga matahari kemungkinan meningkat karena pesatnya urbanisasi. Minyak seperti ini juga murah dan disebut sebagai alternatif yang lebih sehat.

"Krisis minyak goreng kami antara lain karena lobi mengimpor minyak goreng," kata Pritha Sen, pakar sejarah makanan.

Banyak pihak percaya, semakin banyak orang yang pindah ke perkotaan, semakin banyak yang menggunakan minyak yang tak beraroma seperti minyak sawit dan bunga matahari sehingga masakan yang disajikan lebih dapat dinikmati oleh mereka yang berasal dari negara-negara bagian berbeda.

"Minyak goreng (tak beraroma) sudah menjadi kebiasaan rumah tangga di India," kata Marryam H Reshii, penulis makanan. "Sebagian besar ini karena pilihan minyak goreng."

Kenaikan harga minyak goreng tak beraroma ini juga sangat berdampak pada kelompok miskin.

"Minyak goreng dalam masakan India adalah seperti halnya minyak zaitun bagi masakan Laut Tengah. Harga yang melonjak akan mempengaruhi kebiasaan makan," kata Rakesh Raghunathan, seorang juru masak.

Namun, siapa tahu, krisis ini juga dapat membuat orang menggunakan minyak goreng secara lebih bijak, kata Saadia Dhailey, seorang penulis makanan. Namun demikian, banyak orang India yang masih sangat suka dengan gorengan.

sumber:bbc indonesia




 
Berita Lainnya :
  • Dr Isradi Zainal, M.KKK Rektor Universitas Balikpapan Hadiri Rapat Pengurus Pusat Pleno (RPPP) ke-3 APTISI
  • Polda Sumut Sita 118 Kg Sabu dalam Sepekan, 230 Pelaku Ditangkap
  • Fashion Designer NASYA COLLYER Jadi Dewan Juri Di ajang Malam Penghargaan Pemerintahan
  • Pendekatan Religius TNI-Polri Amankan Perayaan Hari Kenaikan Yesus Kristus, Polsek Kotarih dan Koramil 17/KTR Patroli Bersama
  • Ketua Panitia Penyelenggara Cek Lokasi Tempat Pelaksanaan MUBES Organisasi PKNR.
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
    + Indeks Berita +
    01 Dr Isradi Zainal, M.KKK Rektor Universitas Balikpapan Hadiri Rapat Pengurus Pusat Pleno (RPPP) ke-3 APTISI
    02 Polda Sumut Sita 118 Kg Sabu dalam Sepekan, 230 Pelaku Ditangkap
    03 Fashion Designer NASYA COLLYER Jadi Dewan Juri Di ajang Malam Penghargaan Pemerintahan
    04 Pendekatan Religius TNI-Polri Amankan Perayaan Hari Kenaikan Yesus Kristus, Polsek Kotarih dan Koramil 17/KTR Patroli Bersama
    05 Ketua Panitia Penyelenggara Cek Lokasi Tempat Pelaksanaan MUBES Organisasi PKNR.
    06 Ketua KNPI Riau Kasih Hadiah Buat Rektor Pemberi Maaf, Larshen Yunus:
    07
    08 Soal Praktek Haram Mafia BBM Subsidi Jenis Solar di SPBU Nomor 14.286.675 Minas, ini Kata Ketua KNPI Riau
    09 Polsek Perbaungan Upayakan Mediasi, namun tidak menemukan Solusi dan masing masing Pihak Membuat Laporan
    10 Kuasa Hukum Tergugat 1 Hadirkan Dua Saksi Riduwan Dan Syafrudi, Ada Nilai Plus Bagi Penggugat
    11 Ketua Umum Team LIBAS: Kepala Desa Korupsi Merampas Hak Masyarakat, Lawan !!
    12 Usai Diberitakan,Oknum SPBU Nomor 14.286.675 Minas Coba Suap Wartawan Melalui Inisial DO di duga Sebagai Kordinator Mafia BBM Subsidi
    13 Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan Terkait Dugaan Korupsi Hutan Negara 650 Hektar
    14 Korem 031/Wira Bima Menerima kunjungan Tim Satgas Kemhan
    15 Demi Kenyamanan Pengendara,Dinas PUPR Riau Gerak Cepat Perbaiki Jalan Simpang Mangala Kecamatan Pujud Rohil
    16 KEPALA KEJAKSAAN TINGGI RIAU PIMPIN UPACARA DALAM RANGKA HARI ULANG TAHUN PERSAJA KE-73
    17 Pria Berambut Pirang Diringkus Polsek Siak Hulu Cabuli Anak Umur
    18 Baru Dikerjakan,Jalan Simpang Mangala Pujud Desa Siarang-Arang Rohil Rusak Parah
    19 Sinergitas TNI-Polri Gelar Pengamanan Halal Bihalal Pemkab Sergai Bersama Masyarakat di Tiga Kecamatan
    20 Bentuk Kedisiplinan dan Kerjasama Tim, Lapas Narkotika Rumbai Gelar Kegiagan FMD.
    21 Polres Sergai Melakukan Penindakan Menutup Lokasi Perjudian di Bawah Titi Sungai Ular Desa Kotapari Pantai Cermin
    22 Minta Uang Rp 200 Juta Untuk Tanda Tangan Sporadik, Darmawan Kades Kualu Dituding Mafia Tanah
     
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © OPSINEWS.COM | Transformasi untuk Publik