Banjir Melumpuhkan Tanjung Beringin, Gerindra Sergai Menembus Genangan Untuk Menguatkan Warga Yang Terdampak
Sergai, Sumut. OPSINEWS.COM - Derasnya hujan yang turun tanpa jeda sejak 26 hingga 29 Nopember 2025 meninggalkan duka mendalam bagi warga Kecamatan Tanjung Beringin. Dalam hitungan hari, rumah-rumah mulai terendam, jalan berubah menjadi aliran air keruh, dan banyak keluarga yang terpaksa mengungsi ke posko-posko darurat. Ketinggian air yang mencapai 80 centimeter hingga 1 meter membuat aktivitas lumpuh dan warga hanya bisa bertahan dengan apa yang tersisa.
Di tengah keprihatinan itu, DPC Partai Gerindra Kabupaten Serdang Bedagai kembali menunjukkan kepeduliannya. Melalui gerakan kemanusiaan, rombongan menyisir 25 posko pengungsian di berbagai desa untuk menyalurkan bantuan sembako dan kebutuhan pokok kepada warga yang terdampak.
Bergerak Menembus Banjir menggunakan perahu karet untuk Menyentuh Warga
Bantuan disalurkan di sejumlah titik, antara lain: Dusun III Desa Nagur, Dusun IV, Dusun III, tiga posko di Dusun II Kelapa Sawit, Dusun I, Dusun V, Dusun VI, Dusun VII, Kantor Koramil 11/TB, Dusun XIV, dan Desa Tanjung Beringin Pekan, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut), selasa (2/12/2025).
Turut hadir Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara, Budi SE, MM, yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Sergai. Ia datang bersama Koramil 11/TB, Kodim 0204/DS, yang diwakili oleh Sertu Peris Panggabean, serta unsur Forkopimda, relawan Lions Club, Korem 022/Pantai Timur, dan Yayasan Sinar cahaya Keluarga.
Meski kondisi air masih tinggi, para relawan tetap melangkah dengan hati-hati. para relawan menggunakan perahu karet untuk menjangkau posko - posko yang paling sulit diakses, mengantar langsung bantuan berupa beras, telur, minyak goreng, mie instan, air mineral, roti, serta 15 - 20 bungkus nasi siap saji di setiap posko.
“Ini saatnya kita saling menguatkan”
Di hadapan warga, Budi menyampaikan bahwa musibah ini harus dihadapi bersama, dengan solidaritas dan ketabahan.
“Kami datang bersama unsur Forkopimda, TNI, Polri, dan para relawan untuk memastikan saudara - saudara kita tidak sendirian menghadapi musibah ini. Air masih tinggi, tapi hati kita harus tetap kuat. Kita ingin memastikan bahwa kebutuhan makanan terpenuhi dan warga tetap sehat,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan, terutama bagi anak-anak yang mulai menunjukkan tanda-tanda gatal akibat terlalu lama berada di air.
“Jika mulai terasa gatal atau tidak enak badan, segera ke puskesmas atau pos kesehatan terdekat. Semua relawan kesehatan sudah bersiaga,” tambahnya.
Budi juga mengajak seluruh jajaran pemerintah kabupaten Sergai, kecamatan, dan desa untuk terus memperkuat pelayanan kepada masyarakat.
“Pelayanan masyarakat harus dilakukan dengan tulus dan sepenuh hati. Pemerintah Sergai juga terus mencari solusi agar banjir seperti ini tidak lagi separah tahun ini,” katanya.
Momen Haru di Tengah Genangan
Di beberapa posko, rombongan bahkan sempat makan bersama warga. Suasana itu membawa keharuan tersendiri di tengah musibah, warga dan relawan duduk dalam satu meja, berbagi makanan dan kekuatan.
Anak-anak yang sebelumnya cemas mulai sedikit tersenyum saat menerima makanan dan bantuan. Sementara para orang tua berkali-kali menyampaikan rasa syukur atas kehadiran para relawan yang mau turun langsung melihat keadaan mereka.
Warga: “Terima kasih sudah datang melihat keadaan kami”
Rasa haru juga datang dari seorang warga, Eno Astria (28), dari Dusun II Kelapa Sawit. Dengan mata berkaca-kaca ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada rombongan.
“Terima kasih kepada Partai Gerindra dan Bapak Budi anggota DPRD Provinsi Sumatera utara bersama Tim relawan yang datang. Kami benar-benar merasa diperhatikan. Semoga bantuan ini bermanfaat bagi warga Tanjung Beringin, dan semoga Bapak Budi selalu sehat dan sukses,” ungkapnya.
Harapan: Air Surut, Warga Bangkit Kembali
Di akhir kegiatan, Budi menyampaikan harapan besar agar banjir segera surut dan warga dapat kembali ke rumah masing-masing. Ia juga mengajak seluruh masyarakat Sumatera Utara untuk mendoakan warga Tanjung Beringin serta wilayah lain yang mengalami musibah banjir.
Musibah ini menyisakan luka, tetapi juga menghadirkan solidaritas. Di tengah genangan, warga menemukan kekuatan: bahwa mereka tidak sendirian, bahwa masih banyak tangan yang siap menguatkan dan bahwa harapan, meski kecil tetap hidup. (Mendrova)
Komentar Anda :